Sumber Memotivasi Patriotisme


Post by :

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: user_name

Filename: limapuluhkota/v_beritadetail.php

Line Number: 263

Backtrace:

File: /var/www/clients/client42/web41/web/application/views/limapuluhkota/v_beritadetail.php
Line: 263
Function: _error_handler

File: /var/www/clients/client42/web41/web/application/controllers/Limapuluhkotaterkini.php
Line: 90
Function: view

File: /var/www/clients/client42/web41/web/index.php
Line: 315
Function: require_once

, 18 Januari 201608:52:40
2031 dibaca

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: link

Filename: limapuluhkota/v_beritadetail.php

Line Number: 279

Backtrace:

File: /var/www/clients/client42/web41/web/application/views/limapuluhkota/v_beritadetail.php
Line: 279
Function: _error_handler

File: /var/www/clients/client42/web41/web/application/controllers/Limapuluhkotaterkini.php
Line: 90
Function: view

File: /var/www/clients/client42/web41/web/index.php
Line: 315
Function: require_once

/43tabur2.jpg" alt="File foto tidak ditemukan !!!" class="rounded" style="height: auto;">

PERLAWANAN para pejuang dalam peristiwa Situjuah Batua pada tanggal 15 Januari 1949 merupakan refleksi dari semangat mempertahankan eksistensi diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Peristiwa 67 tahun silam itu merupakan rangkaian sejarah yang sangat penting dalam keberlangsungan Republik ini Hal itu disampaikan Dirjen Menhan Brigjen TNI Iskandar dalam sambutannya selaku inspektur upacara peringatan peristiwa Situjuah di Lapangan Khatib Sulaiman Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Jumat (15/1). “Peristiwa Situjuah merupakan peristiwa nasional yang selama ini hanya dipahami sebagai sejarah lokal Sumatera Barat. Padahal, peristiwa itu merupakan rangkaian sejarah yang sangat penting dalam keberlangsungan Negara Republik Indonesia,” papar Jenderal bintang satu tersebut. Peristiwa 67 tahun silam itu, lanjut Iskandar, merupakan sebuah realitas nilai-nilai keberanian dan patriotisme. Kendati telah 67 tahun berlalu, namun nilai dan makna yang terkandung di dalam peristiwa itu harus terus menjadi sumber memotivasi untuk meneruskan semangat juang dan patriotisme bangsa ini. Menurutnya, generasi muda harus bercermin dari peristiwa heroik tersebut buat melecut diri mereka untuk belajar dan bekerja lebih optimal. Agar, pengorbanan baik nyawa dan harta benda dari para pejuang tersebut tidak sia-sia. “Peristiwa Situjuah ini memiliki makna penting dan dapat menjadi sumber inspirasi dan spirit bagi anak bangsa terutama generasi muda atas nilai-nilai kejuangan, nilai heroism dan patriotism dalam meningkatkan ketahanan dalam hidup berbangsa dan bernegara,” papar Iskandar. Menjawab Humas tentang harapan agar peringatan peristiwa Situjuah ini dihadiri tokoh nasional, Iskandar mengakui itu hal positif. Sebab, PDRI itu merupakan peristiwa penting dalam keberlangsungan Republik Indonesia dan tanpa ada inisiatif dari cikal bakal PDRI, entah bagai kelanjutan Negara ini. Begitu juga harapan masyarakat untuk menjadikan makan syuhada itu menjadi Taman Makam Pahlawan, menurut Iskandar itu hal bagus. Untuk mewujudkan hal ini, diharapkan yayasan bisa mengajukan ke pemerintah daerah untuk berikutnya diproses “Benar, kita juga sudah mendengar hal itu dari masyarakat dan Yayasan Peduli PDRI (YPP PDRI). Silahkan ajukan ke pusat dan kita akan membantu memonitornya di pusat. Dalam hal ini tentu perlu inisiatif dari daerah,” kata Iskandar. Sementara itu pengurus YPP-PDRI Ferizal Ridwan, S.Sos meyakinkan pihak yayasan akan selalu berusaha menghadirkan tokoh-tokoh nasional dalam peringatan peristiwa Situjuah ini. Terkait dengan harapan pembangunan taman makam pahlawan di Lurah Kincia, lebih jauh ia mengatakan, YPP PDRI sudah menyampaikan hal itu kepada Direktur Bela Negara sejak tahun 2006 lalu. “Alhamdulilah hari ini YPP PDRI mampu mendatangkan bapak Brigjen TNI Iskandar atas undangan yayasan. Sedangkan terkait dengan harapan pembangunan taman makam pahlawan di Lurah Kincia, YPP PDRI sudah menyampaikan harapan pembangunan monument nasional di Koto Tinggi, pembangunan tugu di Halaban dan makam pahlawan di Situjuah serta gedung olah raga di Lapangan Khatib Sulaiman Situjuah,” kata Ferizal. Usai upacara, peringatan peristiwa Situjuah dilanjutkan dengan tabur bunga di makam syuhada di Lurah Kincia dengan rombongan yang diketuai Brigjen TNI Iskandar. Ikut hadir dalam acara itu perwakilan dari Gubernur Sumbar, Plh Bupati Lima Puluh Kota Yendri Tomas, SE, MM, Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota Syafarudin Dt. Bandaro Rajo, Wakil Walikota Payakumbuh, Kapolres Lima Puluh Kota dan Payakumbuh serta para tokoh dan berbagai elemen masyarakat lainnya. (hendri gunawan) 

Sampaikan komentar & saran