Pariwisata Kabupaten Lima Puluh Kota


Post by : admin, 29 Desember 2021 01:42:22
8342 dibaca

LEMBAH HARAU

 

Lembah Harau adalah sebuah ngarai yang terletak di Kanagarian Tarantang Kecamatan Harau. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, Anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80m hingga 300 m. pada Kawasan ini Terdapat 7 air terjun (sarasah) dengan ket inggian anta ra 50-90 meter.

English : 

Harau Valley is a canyon located in Kanagarian Tarantang, Harau District. The Harau Valley is flanked by two steep rocky hills with a height of up to 150 meters. Walking to the Harau Valley is very pleasant. With the fresh air, you can see the beauty of the surrounding nature. Towering granite cliffs with a unique shape surround the valley. These steep granite cliffs have a height of 80m to 300m. In this area there are 7 waterfalls (sarasah) with a height of between 50-90 meters.

 

BAKAJANG

 

BAKAJANG, Tradisi Menyambut Idul Fitri Di Nagari Gunuang Malintang

Bakajang merupakan tradisi yang dilaksakan oleh masyarakat Kanagarian Gunuang Malintang Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Kegiatan ini dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri dengan tujuan disamping untuk memeriahkan Hari Raya juga untuk menghimpun antara perantau dan Anak Nagari. Dalam acara ini juga dimeriahkan dengan perahu-perahu yang di yang dihias berbagai macam bentuk yang menarik.

English Version :

Bakajang is a tradition carried out by the Kanagarian community of Gunuang Malintang, Pangkalan Koto Baru District. This activity is carried out after Eid Al-Fitr with the aim of not only enlivening Hari Raya but also to bring together migrants and Nagari children. The event was also enlivened with boats decorated in various interesting shapes.

 

BUKIK POSUAK

 Bukik Posuak terletak di Nagari Mahek Kecamatan Bukik Barisan, suatu nagari yang dijuluki nagari seribu menhir.

English Version :

Bukik Posuak is located in Nagari Mahek, Bukik Barisan District, a village known as the nagari of a thousand menhirs.

 

KAPALO BANDA

 

Kapalo Banda Taram terletak di Kanagarian Taram, Kecamatan Harau, merupakan irigasi yang dulunya dibuat oleh masyarakat secara tradisional dengan cara gotong royong dan semenjak dibangunnya bendungan teknis oleh pemerintah, Kapalo Banda ini ramai dikunjungi masyarakat.

English Version :

Kapalo Banda Taram is located in Kanagarian Taram, District Harau, is an irrigation system that was previously made by the community in a traditional way by mutual cooperation and since the construction of a technical dam by the government, the Kapalo Banda has been visited by many people.

 

KELOK 9

Bagi masyarakat Riau dan Sumatera Barat, nama ruas jalan Kelok Sembilan itu tidak asing lagi. Ruas jalan itu dinamakan Kelok Sembilan, karena memiliki belokan (bahasa Minang kelok sama artinya belok) ke kiri dan ke kanan sebanyak sembilan belokan. Kalau dilihat dari atas, belokannya merupakan zig zag. Kelok Sembilan dibangun Belanda Sejak 1908-1914.

English Version :

For the people of Riau and West Sumatra, the name of the Kelok Sembilan road segment is not foreign. The road section is called Kelok Sembilan, because it has nine turns (in the Minang language, kelok means turn) to the left and to the right. When viewed from above, the turn is a zig zag. Kelok Sembilan was built by the Dutch from 1908-1914.

 

RUMAH GADANG SUNGAI BERINGIN

 

Rumah Gadang Sungai Baringin. dok pribadi

Pusako Rumah Rumah Gadang Sungai Baringin Terletak di Nagari Sungai Beringin Kecamatan Payakumbuh. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Bangunan ini diresmikan pada tanggal 9 Januari 1994 oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Bapak Joop Ave yang dipersembahkan kepada Bundo Kanduang dan Anak Cucu demi kelansungan adat Minang Kabau.

English Version :

Pusako Rumah Gadang Sungai Baringin is located in Nagari Sungai Beringin, Payakumbuh District. This location can be reached by two-wheeled and four-wheeled vehicles. This building was inaugurated on January 9, 1994 by the Minister of Tourism, Post and Telecommunications, Mr. Joop Ave, which was dedicated to Bundo Kanduang and his children and grandchildren for the sake of the preservation of the Minang Kabau tradition.

 

TUGU PDRI

Berkas:Tugu PDRI Pasar Koto Tinggi.jpg

Tugu PDRI yang ada di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh ini merupakan lambang bukti sejarah perjuangan tokohtokoh pejuang indonesia dalam mempertahankan negara Republik Indonesia dari serangan Agresi Militer Belanda ke-2 ( 19 Desember 1948- 13 Juli 1949).

English Version : 

The PDRI monument in Nagari Koto Tinggi, Gunuang Omeh District is a symbol of historical evidence of the struggle of Indonesian warrior figures in defending the Republic of Indonesia from the 2nd Dutch Military Aggression attack (19 December 1948 - 13 July 1949).

 

POTANG BALIMAU

 

Potang Balimau merupakan acara rutin yang digelar oleh masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.

English Version :

Potang Balimau is a routine event held by the people of Fifty Cities Regency in welcoming the Holy Month of Ramadan. This activity was carried out in Pangkalan Koto Baru District.

 

AIR TERJUN BATU BULAN

 

pemandangan tebing-tebing air terjun lubuak bulan

Air Terjun Batu Bulan merupakan salah satu air tejun yang merupakan tujuan wisata yang terletak di Kanagarian Simpang Kapuak Kecamatan Mungka.

English Version :

Batu Bulan Waterfall is one of the waterfalls which is a tourist destination located in Kanagarian Simpang Kapuak, Mungka District.

 

 
PESONA AIR TERJUN LUBUK BATANG KAPUR IX.

Pesona air terjun Lubuk Batang yang ada di kenagarian koto Bangun Kecamatan Kapur IX Limapuluh Kota (beritasumbar.com) memancing semangat para adventure baik tracking maupun sepeda gunung. Minggu 5/9 pagi 23 personil dengan menggunakan 5 buah kendaraan roda empat yang tiga di bermuatan sepeda gunung.

Dari Pusat kota Payakumbuh perjalanan di mulai menuju Nagari Koto Bangun. Nagari tersebut berjarak lebih kurang 90 km dari Kota Payakumbuh. Menggunakan mobil, perjalanan terasa nyaman. Pemandangan alam sepanjang jalan menghibur jiwa. Apalagi Pesona Kelok Sambilan dengan  jembatan layangnya. Turunan Hulu aia menuju Koto Alam yang tenar dengan 17 kilo tak mau kalah menghamparkan perbukitan barisan.

Sampai di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, rombongan belok kiri menuju Kecamatan Kapur IX. Dari sini lebih kurang 40 km menuju Nagari yang kabarnya memilik air terjun mempesona. Tak terasa perjalanan yang memakan waktu 3 jam dengan mobil ini sampai di Koto Bangun. Di depan sebuah warung terpampang rambu-rambu sederhana menunjukkan lokasi air terjun Lubuk Batang.

Jalan menuju lokasi air terjun nampak masih jalan baru buka. Rombongan ada yang menggayuh sepeda gunungnya menuju lokasi dan ada yang berjalan kaki. Tanjakan dan turunan cukup membuat lelah. Hamparan ladang gambir,karet dan hutan menghiasi pemandangan selama perjalanan. Juga bentangan aliran Batang kapur yang jernih airnya.

Menggunakan sepeda gunung hanya memakan waktu lebih kurang satu jam dari jalan aspal. Sementara dengan jalan kaki lebih kurang dua jam. Perjalanan yang cukup melelahkan terobati saat deru air terjun terdengar dan percikan air membasahi tubuh.

Air terjun dengan siluet nan indah membuat tubuh lelah terhibur sudah. Sayang tebing curam bebatuan mulai tercoreng tangan tangan nakal tak bertanggung jawab. Berbagai tulisan dengan menggunakan cat menggores dinding batu.

Bagi para pengunjung yang akan menuju Lubuak Batang,masyarakat di Koto Bangun menyediakan sarana ojek trail dengan Harga Rp50 ribu PP. Terutama pengunjung yang datang hanya dengan menggunakan mobil menuju Nagari Koto Bangun dan tidak kuat untuk jalan kaki ke lokasi.(Dodi)

English Version :

The charm of the Lubuk Batang waterfall in the Koto Bangun Nagari, Kapur District IX Limapuluh Kota (beritasumbar.com) provokes the enthusiasm of adventurers, both tracking and mountain bikes. Sunday 5/9 morning 23 personnel using 5 three-wheeled vehicles loaded with mountain bikes.

From downtown Payakumbuh the journey begins towards Nagari Koto Bangun. The village is approximately 90 km from Payakumbuh City. Using a car, the trip feels comfortable. The natural scenery along the way comforts the soul. Moreover, the Enchantment of Kelok Sambilan with its flyover. The descent from Hulu Aia to Koto Alam, which is famous for 17 kilos, does not want to lose, spreading the hills of the line.

Arriving at Pangkalan Koto Baru District, the group turned left towards Kapur IX District. From here it is approximately 40 km to Nagari which is said to have an enchanting waterfall. It didn't feel like the trip that took 3 hours by car arrived at Koto Bangun. In front of a shop, there are simple signs indicating the location of the Lubuk Batang waterfall.

The road to the location of the waterfall appears to be still a newly opened road. Some of the group pedaled their mountain bikes to the location and some walked. Inclines and descents are quite tiring. The expanse of gambier fields, rubber and forests adorn the scenery during the trip. Also the stretch of Batang Lime River with clear water.

Using a mountain bike only takes about an hour from the asphalt road. Meanwhile, by walking approximately two hours. The tiring journey was cured when the roar of the waterfall was heard and splashes of water wetted the body.

Waterfalls with beautiful silhouettes make the tired body entertained already. Unfortunately, the steep rocky cliffs are starting to get smudged by irresponsible naughty hands. Various writings using paint scratched the stone walls.

For visitors who will go to Lubuak Batang, the community in Koto Bangun provides a trail motorcycle taxi at a price of Rp. 50 thousand PP. Especially visitors who come only by car to Nagari Koto Bangun and are not strong enough to walk to the location. (Dodi)