berita-image-haeder

Hj. Indrawati Kembali Terpilih Pimpin Pgri Lima Puluh Kota Periode 2025–2030

Senin, 16 Juni 2025

Penulis: Dinas Komunikasi dan Informatika

38 Kali

Berita ini dibaca

0 Kali

Berita ini dibagikan

berita-image

Lima Puluh Kota, Diskominfo – Hj. Indrawati kembali dipercaya memimpin Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Limapuluh Kota untuk periode 2025–2030. Kepastian ini ditetapkan melalui Konferensi Kabupaten (Konferkab) PGRI yang digelar di Aula Kantor Bupati, Bukik Limau, Sarilamak, Sabtu (14/6/2025).

Konferkab yang berlangsung penuh semangat itu dibuka secara resmi oleh Bupati Limapuluh Kota, H. Safni. Acara ini turut dihadiri Ketua PGRI Provinsi Sumatera Barat, jajaran pengurus PGRI Sumbar, para OPD terkait, serta tokoh-tokoh pendidikan, termasuk "Ibunda Guru" Kabupaten Limapuluh Kota.

Dalam sambutannya, Bupati H. Safni menyampaikan ucapan selamat kepada Hj. Indrawati dan seluruh pengurus yang baru terpilih. Ia mengapresiasi peran penting guru dalam kemajuan daerah.

"Sebagai bupati, saya merasa bangga dengan para guru. Mereka adalah aktor utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pencetak generasi bangsa yang cerdas," ujar H. Safni.

Ia menegaskan bahwa Konferkab PGRI merupakan momentum strategis untuk memperkuat sinergi dan komitmen bersama dalam memajukan dunia pendidikan.

"Guru adalah pilar utama mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami mengajak seluruh guru di Limapuluh Kota agar terus meningkatkan profesionalisme, dedikasi, dan inovasi dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu, berkarakter, serta adaptif terhadap tantangan zaman," tambahnya.

Bupati juga berharap agar pengurus PGRI yang baru mampu menjalankan tugas organisasi secara profesional dengan mengedepankan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi yang efektif dalam setiap program kerja.

Senada dengan itu, Ketua PGRI Provinsi Sumatera Barat dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Konferkab secara demokratis dan penuh semangat kebersamaan. 

Ia menekankan pentingnya peran PGRI sebagai wadah perjuangan guru dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan di daerah.

Dengan terpilihnya kembali Hj. Indrawati, diharapkan PGRI Limapuluh Kota dapat terus melanjutkan program-program strategis demi kemajuan dunia pendidikan di daerah tersebut.(Rdo)
Temui Niniak Mamak dan Bundo Kanduang, Bupati Limapuluh Kota Serap Aspirasi Warga Taeh Bukik

LIMAPULUH KOTA – Bupati Limapuluh Kota, H. Safni, menggelar pertemuan dengan para niniak mamak dan bundo kanduang Nagari Taeh Bukik di Masjid Baitul Hidayah, Jorong Bukik Tapuang, Sabtu (14/6/2025). Dalam agenda tersebut, Bupati menyerap berbagai aspirasi masyarakat adat setempat, khususnya terkait pembangunan daerah.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Taeh Bukik, Arwin Dt Sati Gindo Malano, menyampaikan harapan besar agar kepemimpinan Bupati Safni dapat membawa perubahan yang signifikan bagi pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya di Nagari Taeh Bukik.

Sementara itu, Walinagari Taeh Bukik, Hardimus Dt Pangulu Bosa, turut menyampaikan aspirasi terkait pengembangan sektor pariwisata di daerah mereka. Ia berharap pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap perbaikan infrastruktur menuju lokasi wisata paralayang yang ada di wilayah mereka.

Menanggapi hal tersebut, Bupati H. Safni mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan pembangunan secara merata. Namun, ia menegaskan komitmen Pemkab Limapuluh Kota untuk tetap fokus pada sektor-sektor strategis.

“Efisiensi anggaran tentu menjadi tantangan. Tapi kami terus berupaya agar pembangunan tetap berjalan, terutama pada sektor yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat seperti pertanian dan peternakan,” ujar Bupati Safni.

Diketahui, mayoritas masyarakat Limapuluh Kota menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan peternakan. Karena itu, Pemkab setempat kini tengah melakukan pembinaan secara berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian serta peternakan.

Pertemuan antara kepala daerah dan tokoh adat tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mendukung pembangunan berbasis kearifan lokal.(Rdo)