berita-image-haeder

Prioritaskan Keselamatan Warga, Pemkab Kembali Kunjungi Lokasi Bencana

Senin, 01 Desember 2025

Penulis: Dinas Komunikasi dan Informatika

19 Kali

Berita ini dibaca

0 Kali

Berita ini dibagikan

berita-image

Limapuluh Kota,- Deretan bencana yang menghantam Sumatera Barat beberapa hari terakhir  juga meninggalkan jejak kerusakan yang besar di Kabupaten Limapuluh Kota. Setidaknya 8 kecamatan terdampak yakni Gunuang Omeh, Suliki, Bukik Barisan, Guguak, Mungka, Harau, Luak dan Lareh Sago Halaban.

‎Data BPBD Limapuluh Kota hingga Minggu (30/11/2025) pukul 14.00 WIB mencatat, 387 KK (765 jiwa) terdampak langsung bencana, sementara 159 KK (372 jiwa) harus mengungsi ke posko darurat. 

‎Kawasan yang paling parah adalah Kecamatan Gunuang Omeh, dengan 294 rumah terdampak, diikuti Bukik Barisan dan Suliki yang juga melaporkan kerusakan serius.

‎Di Jorong Aia Angek, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh masyarakat kini hidup dalam kecemasan. Tanah yang terus bergerak mengancam pondasi rumah, membuat beberapa hunian miring, retak hingga hampir roboh.

‎Sementara itu, sejumlah ruas jalan di Gunuang Omeh, Suliki dan Bukik Barisan dan Guguak amblas. Total 35 titik jalan rusak, empat jembatan, dua tiang listrik roboh, akibatnya mobilitas warga ikut lumpuh dan menyulitkan distribusi logistik.

‎Di Gunuang Omeh saja, selain ratusan rumah rusak, tercatat kerusakan 470 m² perikanan, 28,8 hektare lahan pertanian, 3 fasilitas pendidikan, 1 rumah ibadah, serta jaringan air bersih yang ikut terdampak. Suliki mencatat kerusakan 21 titik jalan, 1 jembatan, dan lahan pertanian yang tak bisa lagi digarap. Bukik Barisan kehilangan puluhan rumah, jalan irigasi, dan jembatan yang runtuh akibat tingginya intensitas hujan.

‎Untuk menampung warga yang terancam kehilangan tempat tinggal, Pemerintah Daerah membuka beberapa titik posko, yaitu, Pos I di Kantor Camat Gunuang Omeh (Dapur Umum), Pos II di Jorong Aia Angek, Koto Tinggi, Pos III di Jorong Ikan Banyak, Pandam Gadang dan Pos IV di Jorong Bigau, Baruah Gunuang. 

‎Situasi ini dipantau langsung oleh Bupati Limapuluh Kota H. Safni bersama Wakil Bupati Ahlul Badrito Resha, Minggu (30/11). Keduanya turun langsung meninjau rumah-rumah warga, jalur yang putus, serta memastikan distribusi logistik berjalan lancar. 

‎Pemerintah daerah juga telah melakukan koordinasi cepat dengan OPD, Pemerintah Nagari, serta instansi terkait untuk mempercepat pembersihan material longsor, pendataan kerusakan, dan penanganan darurat.

‎“Kita sedang berhadapan dengan situasi yang tidak mudah. Prioritas utama adalah keselamatan warga. Pemerintah hadir dan kita tidak akan membiarkan masyarakat menghadapi ini sendirian,” ujar Bupati Safni. 

‎Kerusakan rumah warga, infrastruktur yang putus, serta ratusan jiwa yang kehilangan tempat tinggal menjadi gambaran betapa berat dampak yang ditanggung masyarakat. Hingga berita ini diturunkan, BPBD dan seluruh unsur terkait terus bekerja sepanjang waktu, membersihkan sejumlah material, membuka jalur yang terputus, menyalurkan bantuan, serta memantau potensi pergerakan tanah lanjutan.  (rdo)