berita-image-haeder

Evaluasi Akhir Masa Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Dan Pengamanan Nataru, Pemprov Sumbar Lakukan Fgd Daring

Selasa, 23 Desember 2025

Penulis: Dinas Komunikasi dan Informatika

18 Kali

Berita ini dibaca

0 Kali

Berita ini dibagikan

berita-image

Lima Puluh Kota, Diskominfo --- Untuk menyikapi dan mengevaluasi akhir masa tanggap darurat bencana Hidrometeorologi sekaligus pengamanan Nataru 2026 serta mewujudkan sinergi dan kolaborasi, Pemprov Sumbar laksanakan FGD secara daring, Senin (22/12) malam di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota. Hadir Gubernur, Wagub, Sekda Prov, Forkopim Prov serta Instansi vertikal lainnya yang diikuti secara daring Bupati/ Walikota dan Forkompimda Kab/ Kota. 

Disini Gubernur Sumbar mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yg telah berempati memberikan dukungan dan support baik instansi pemerintah pusat, Pemprov, Pemkab, Pemko, BUMN/D, Perguruan Tinggi, Ormas, LSM, media, seluruh relawan, lembaga sosial dan komunitas dan masyarakat yang terlibat selama masa bencana dan tanggap darurat, serta terlibat dalam beragam kegiatan penanggulangan dan penanganan bencana. "Dengan semangat kebersamaan kita juga akan laksanakan masa pemulihan, keselamatan masyarakat tetap jadi perhatian utama," tegas Gubernur Sumbar. 

Lebih jauh Gubernur mengharapkan untuk wilayah-wilayah terdampak akan dilakukan tindakan trauma healing utk perbaikan kondisi kejiwaan masyarakat, pengumpulan data yg akurat, terukur dan valid untuk Rencana Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pascabencana (R3B). "Data yang sudah valid dan jelas tersebut disampaikan paling lambat 28 Desember 2025 untuk percepatan masa pemulihan di wilayah terdampak bencana," pinta Gubernur Mahyeldi. 

Disamping itu Gubernur Mahyeldi juga meminta perbaikan infrastruktur harus diupayakan sesegera mungkin untuk pemulihan ekonomi masyarakat, dibantu dengan upaya relaksasi dan restrukturisasi pinjaman oleh Perbankan karena telah ada lampu hijau dari OJK. " Yang juga tidak kalah penting adalah penataan ruang dan relokasi masyarakat terdampak harus dilaksanakan sebaik-baiknya, diiringi penguatan mitigasi dan sistem peringatan dini untuk pencegahan, seluruh elemen pemerintahan harus satu suara menyampaikan pesan bahwa negara hadir sepenuh hati dalam penanganan dan penanggulangan bencana," pungkas Gubernur Mahyeldi. 

Disisi lain juga disampaikan Laporan Penanganan Bencana oleh Kalaksa BPBD Prov Sumbar dan juga arahan dari Sestama BNPB, Rustian yang meminta pelaksanaan pemulihan harus dilaksanakan sebaik-baiknya termasuk pembangunan Huntara dan Huntap bagi pengungsi di lokasi bencana. Hal ini diperkuat dengan penyampaian beberapa laporan dan update data oleh Bupati/ Walikota terkait penanggulangan bencana dimana untuk di Kabupaten Lima Puluh Kota disampaikan langsung oleh Bupati Safni Sikumbang.

Sementara itu terkait arahan pengamanan Nataru disampaikan oleh Wakapolda Sumbar bahwa untuk Natal dan Tahun Baru 2026, diminta kepada masyarakat untuk tetap berempati dan membatasi diri mengingat kondisi daerah saat ini yang masih dalam kondisi berduka akibat bencana alam.(*)