berita-image-haeder

Revolusi Mental

Jumat, 30 Oktober 2015

Penulis: Dinas Pariwisata Pemuda & Olahraga

2696 Kali

Berita ini dibaca

6 Kali

Berita ini dibagikan

berita-image

Walau dalam kondisi yang tidak kondusif karena kabut asap yang tengah melanda Provinsi Sumatera saat ini, upacara peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2015 lalu yang bertempat di Lapangan Gor Singaharau – Sarilamak Kabupaten Lima Puluh Kota tetap berjalan dengan khidmad dan penuh kemeriahan. Mulai dari sesi pengibaran bendera hingga sesi hiburan yang dimeriahkan oleh berbagai macam atraksi seperti penampilan pencak silat Minsai oleh siswa-siswi SMU PP Padang Mengatas, penampilan drumband dari berbagai sekolah dalam tingkatan berbeda, penampilan marchingband oleh Denzipur Padang Mengatas dan lainnya.

Dalam sesi amanat pemimpin upacara, wakil bupati Kabupaten Lima Puluh Kota menyampaikan isi sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 ini yang mengambil tema “Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda menuju Aksi Satu untuk Bumi” didasari atas keprihatinan yang mendalam terhadap dua hal, yaitu fenomena baru tentang berubahnya pola relasi kemasyarakatan kita akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi informasi, serta terkait fenomena pengelolaan sumber daya alam yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

Pesatnya pembangunan teknologi informasi saat ini bagaikan pisau bermata dua. Satu sisi memeberikan jaminan kecepatan informasi yang memungkinkan para pemuda untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan skill. Pada sisi lain membawa dampak negatif (pornografi, narkoba, pergaulan bebas, hingga radikal bebas dan terorisme) sudah masuk dan mengganggu tanpa bisa kita bendung dengan baik melalui generasi baru yang memiliki pola fikir serba cepat, instan, lintas batas, cenderung individualistis dan pragmatik.

Sosial media telah menjadi tempat berkumpulnya generasi muda lintas negara, budaya dan agama. Hadir 24 jam tanpa bisa terkawal oleh orang tua, guru, bahkan oleh pemerintah sekaligus. Disinilah Revolusi Mental yang digagaskan Presiden RI tersebut menemukan relevansinya. Hanya dengan pembangunan karakter kita bisa menjadi kuat, tangguh dan kokoh menghadapi dampak-dampak dari modernisasi dan globalisasi. Melalui gerakan ini kita berharap para pemuda Indonesia memiliki kemandirian untuk mengambil keputusan-keputusan terbaik secara jernih dengan akal sehat mereka tanpa harus bergantung pada kehadiran orangtua maupun negara disampingnya.

salah satu ikrar penting dalam Sumpah Pemuda 1928 adalah “Satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia”. Ini memberikan tekanan yang sangat kuat kepada kita akan pentingnya membimbing dan memberi kepercayaan kepada para pemuda sebagai pewaris dari tanah air yang merupakan bagian penting dari komponen bumi yang kita pijak ini demi keberlangsungan masa depan generasi seterusnya.