berita-image-haeder

Seminar Adat "memaknai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (abs-sbk), Penguatan Adat Sabatang Panjang Dan Implementasinya Dalam Adat Salingka Nagari

Minggu, 26 Oktober 2025

Penulis: Dinas Komunikasi dan Informatika

13 Kali

Berita ini dibaca

0 Kali

Berita ini dibagikan

berita-image

Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Tangah Simalanggang bekerja sama dengan Pemerintah Nagari Koto Tangah Simalanggang menggelar Seminar Adat bertema "Memaknai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), Penguatan Adat Sabatang Panjang dan Implementasinya dalam Adat Salingka Nagari."

Kegiatan ini dibuka Langsung Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ahlul Badrito Resha di Balai Adat Nagari Koto Tangah Simalanggang, Sabtu (25/10/2025).

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang adat Minangkabau, memperkuat peran lembaga adat, serta mendorong kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mencintai dan melestarikan nilai-nilai adat di tengah perkembangan zaman.

Ketua KAN Koto Tangah Batu Ampa, Prof. Dr. H. Alwen Bentri Dt. Lelo Anso, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memantapkan langkah ke depan dalam memperkuat eksistensi adat dan perannya di tengah masyarakat modern.

"Kita ingin adat tetap kokoh menjadi pedoman hidup masyarakat, selaras dengan nilai-nilai agama dan kemajuan zaman," ujarnya.

Sementara itu, Wali Nagari Koto Tangah Simalanggang, Hendra M. Dt. Bogah, dalam sambutannya menegaskan bahwa adat dan agama tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.

"Adat Minangkabau itu lahir dari ajaran agama. Kita berharap adat yang diwariskan leluhur dapat terus dipertahankan dan diperkuat untuk masa depan generasi kita," katanya. 

Wakil Bupati Limapuluh Kota, menyampaikan apresiasi atas inisiatif KAN dan Pemerintah Nagari dalam memperkuat pemahaman adat di tengah masyarakat.

Kegiatan seminar adat ini juga diisi dengan diskusi dan pemaparan dari tokoh adat, diantaranya perwakilan LKAAM Sumbar dan ketua LKAAM Tanah Datar membahas pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai ABS-SBK sebagai dasar kehidupan sosial dan budaya di nagari. (*)